Minggu, 01 Januari 2012

Tips Memilih Toner

Memilih toner yang leboh murah adalah hal yang wajar, untuk menekan biaya per copy. Waspadai Toner Oplosan karena akan sangat merugikan anda.
 
Berikut beberapa tips bagi anda dalam memilih dan menggunakan toner merek apa :
  • Gunakan toner yang sesuai dengan mesin anda, biasanya tertera pada kemasannya bila toner tersebut untuk menggunakan tipe mesin apa saja.
  • Mintalah referensi dari pengguna lain atau dari penjual dimana anda membeli mesin anda.
  • Belilah toner langsung dari agen penjual,toko atau penjual mesin foto copy rekondisi canon.
  • Cermati perbedaan harganya. Waspada terhadap harga yang terpaut jauh.
  • Belilah toner yang mampu memberikan jumlah lembar copy dengan perbandingan 500gram = 5000 s/d 7000 lembar copy.
Sebagai tambahan informasi, bahwa banyak beredar dipasaran Toner Oplosan yang dicampur dengan sisa ampas toner. Toner oplosan selain memberikan hasil copy yang tidak maksimal, juga akan merusak bagian dalam mesin, Seperti Magnet roll & Drum.

Tips Mengganti Merek Toner

Sering kali pengguna mesin foto copy rekondisi dipusingkan dengan masalah tawaran harga toner yang lebih murah ataupun tawaran yang mengatakan produk toner mereka yang lebih bagus. Jelas kita pengguna mesin foto copy rekondisi ingin mencari toner yang lebih murah untuk menekan cost per copy. Tetapi kita juga perlu menjaga kualitas hasil copy serta menjaga agar toner baru tiak memberikan efek negatif terhadap mesin foto copy kita. Tahukah anda bila pemakaian toner yang salah tidak hanya membuat hasil copy menjadi jelek, tetapi juga dapat merusak mesin? Tahukah anda bagaimana cara aman mengganti merek toner?

Sedikit informasi dan tips agar anda bisa menggunakan toner dengan harga yang lebih murah, mendapatkan hasil yang maximal serta menjaga mesin foto copy anda agar tidak rusak karena pemakaian toner baru.  
Berikut beberapa tips dalam melakukan penggantian merek toner :
  • Pastikan toner yang baru sesuai dan cocok untuk mesin anda.
  • Pastikan Box toner dan developer dikuras bersih terlebih dahulu. Usahakan tidak tersisa toner lama didalam box toner atau developer. Karena kemungkinan toner lama dan toner baru bila tercampur akan menimbulkan gumpalan yang nantinya akan merusak mesin.
  • Bersihkan pula bagian drum dan wiring dari sisa toner lama.
  • Untuk lebih aman lagi, mintalah teknisi untuk membersihkan saluran pembuangan sisa toner.

Mudah-mudahan tips diatas dapat bermanfaat bagi anda.

Mengenal Toner Untuk Mesin Foto Copy Canon

Pertanyaan dari pengguna mesin foto copy canon khususnya mesin foto copy rekondisi mengenai tiner (consumable part utama) adalah toner merek apa yang paling bagus? Apakah toner ini membuat hasil copy menjadi buram atau pucat? Apakah toner ini menghasilkan jumlah lembar copy yang lebih banyak atau besar? Apakah toner ini merusak mesin? toner merek apa yang sesuai dengan mesin saya? Posting kali ini akan mengulas sedikit tentang toner dari sisi apa itu toner, jenis toner, harga, kualitas, jumlah lembar copy dan pengaruhnya terhadap internal mesin foto copy.

Toner adalah sejenis serbuk yang bermuatan listrik positif, yang nantinya akan membentuk hasil copy. Mungkin untuk toner yang dikhususkan untuk mesin analog tipe lama, toner tersebut masih bermuatan listrik negatif. Oleh karena itu pastikan toner yang anda gunakan adalah yang sesuai dengan tipe mesin anda.

Jenis toner, untuk toner khusus mesin canon rekondisi yang biasa dijual dipasaran debedakan menjadi 2 jenis. Yakni untuk mesin analog dan mesin digital. Ini berhubungan dengan kandungan muatan listrik yang ada didalam serbuk toner tersebut. Untuk kemasannya, biasanya dikemas dalam kemasan aluminium foil ada juga yang berbentuk standing pounch.

Mengenai harga, banyak sekali variasi harga yang dijual di pasaran. Untuk harganya sendiri tergantung dari mereknya sendiri. Biasanya merek-merek baru harganya lebih rendah tetapi tidak terlalu besar perbedaannya. Sebaiknya pengguna tidak terkecoh dengan harga yang rendah tapi dengan gramasi kemasan yang lebih sedikit.

Bicara mengenai kualitas toner. Sebenarnya kualitas hasil yang diberikan dari masing-masing merek tidaklah akan terlalu signifikan bila untuk hasil berupa teks. Hanya akan terlihat jelas bila dibandingkan dengan cara membandingkan hasil gambar yang memiliki kepekaan warna hitam, namun semua ini juga bergantung pada keahlian penggunaannya dalam melakukan pengaturan hasil copy serta beberapa trik dalam memaksimalkan bagian developer dan drum.

Jumlah lembar copy yang dihasilkan untuk masing-masing merek toner itu sendiri berbeda-beda. Ada jenis toner yang memang menghasilkan ampas (waste) yang lebih besar, sehingga mempengaruhi jumlah hasil copy nya.

Untuk pengaruh terhadap internal mesin, toner yang menghasilkan ampas (waste) yang banyak biasanya akan menimbulkan penggumpalan penggumpalan pada saluran yang dilalui toner tersebut. Yang kemudian akan merusak bagian bagian internal mesin seperti gear dan juga akan mengotori komponen-komponen elektronik yang ada di dalam mesin.

Untuk mengenal mana toner yang bagus atau tidak, tidak ada cara lain selain mencoba menggunakannya. Dengan menggunakannya, kita baru bisa menilai hasil copy nya serta jumlah lembar copy yang bisa dihasilkan dari merek toner tersebut. Selanjutnya ikuti posting saya selanjutnya mengenai Tips Mengganti Merek Toner dan Tips Memilih Toner.
Trouble Shooting & Error Code Canon

 
Posting kali ini hanya sekedar untuk menyediakan ruang untuk bertukar fikiran seputar Trouble Shooting dan Error Code untuk mesin foto copy merek canon. 
 
Saya yakin semua penguna mesin foto copy sudah terbiasa dengan trouble shooting dan kode error selama menggunakan mesin foto copy merek Canon. 
 
Trouble shooting yang biasa ditemukan pada meson foto copy adalah Paper jam (kertas nyangkut) dan beberapa hal lainnya. 
 
Sedangkan kode error adalah kode uang muncul dilayar control panel mesin, berfungsi memberi petunjuk kepada pengguna dimana mesin secara otomatis mendeteksi kerusakkan atau kejanggalan di dalam mesin itu sendiri.

Untuk membuka Kolom Diskusi ini, kami memulainya dengan masalah paper jam. Banyak hal yang menyebabkan timbulnya masalah paper jam ini, beberapa hal umum diantaranya :
  • Kualitas kertas yang digunakan. Lertas yang terlalu halus permukaannya dan gramasi kertas yang lebih kecil dari 70gram, sering menimbulkan masalah paper jam.
  • Kedudukan casette (tempat penyimpan kertas) yang tidak tepat pada posisinya.
  • Cara menutup Cover, terutama cover mesin sebelah kanan juga mempengaruhi alur gerak kertas.
  • Paper feed roller yang kotor atau aus (sudah jelek alias gundul/halus).
  • Sensor kertas, bisa jadi sensornya kotor sehingga cahaya terhalang atau platik sensor yang sudah tumpul atau rusak.
  • Posisi fixing unit yang tidak tepat atau kotor.
  • Cleaning Webb yang sudah kering.
  • Claws atau kuku pada bagian exit kotor atau tumpul.
  • Dan lain sebagainya.
Anda juga bisa menanyakan hal lain dengan mengisi pada kontak komentar dibawah. Dan saya akan berusaha untuk memberikan solusi atas pertanyaan anda. Saya sangat mengahrgai dan mengharapkan apabila sebelum anda memberikan komentar ataupun pertanyaan,anda terlebih dahulu menjadi pengikut (followers)blog ini.

Semoga ruang yang saya sediakan ini bisa bermanfaat bagi anda.
 
Salam hangat.


Apa itu Error Kode ?

Apa bedanya Trouble Shooting dengan Error Code? Apa itu Error Code ( kode error ) Apa arti kode E dengan beberapa digit angka dibelakangnya? Apa bedanya Error Code pada mesin foto copy canon analog dan digital? Sebagai pengguna mesin foto copy canon, tidak ada salahnya bila kita mempelajari atau setidaknya mengetahui sedikit tentang Kode-kode Error (errir codes) pada mesin foto copy merek canon.

Trouble shooting adalah suatu bentuk antisipasi atau penyelesaoan atas beberapa masalah yang sering timbul pada mesin foto foto copy yang sikarenakan kesalahan penggunaan mesin. Maka Error Code (kode error) adalah petunjuk yang diinformasilan oleh mesin itu sendiri ketika mendeteksi adanya kerusakan atau ketidak laziman yang terjadi di dalam mesin itu sendiri. Petunjuk tersebut diinformasikan kepada pengguna dengan bentuk kode yang terdiri dari satu huruf E yang diikuti dengan beberapa digit angka dibelakangnya, dan kode error tersebut ditampilkan pada monitor yang ada pada control panel mesin itu serta diikuti dengan bunyi error yang spesifik.

Tampilan Kode Error tersebut untul mesin foto copy analog masih menggunakan 3 digit angka, sedangkan untuk mesin foto copy digital telah berkembang menjadi 6 digit angka dilanjutkan 4 digit angka lagi yang menunjukkan hasil deteksi mesin. Contoh kode error pada mesin Analog E010, bila pada mesin digital bisa berupa E000010-000 atau E000010-001. Intinya angka digit yang lebih banyak yang ditampilkan pada mein digital, memberikan petunjuk hasil deteksi yang lebih spesifik. Dengan kode tersebut pengguna atau tenaga teknisi dapat lebih mudah dan terarah untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Beberapa kemungkinan dari Kode Error (Error Code) yang timbul :
  • Ada komponen yang rusak atay tidak berfungsi dengan baik.
  • Ada komponen (consumable Part) yang habis dan harus diganti dengan yang baru.
  • Hanya semacam peringatan dini.
  • Adanya konsleting.
  • Adanya koneksi yang terputus atau tidak terhubung dengan benar.
  • Ada bagian yang kotor sehingga menutupi/menghalangi sensor.
Masing-masing angka pada kode error tersebut menunjukkan kepada pengguna atau tenaga teknisi, bagian-bagian mana yang mengalami kerusakkan atau ketidak laziman.

Saya sedang membuat daftar kode error yang disertai penjelasan dan cara penyelesaiannya. Semua berdasarkan pengalaman pengalaman yang pernah saya hadapi. Untul mendapatkan update daftar kode error, anda bisa terus mengikuti  blog ini. Agar anda tidak ketinggalan dengan informasi kode error yang sedang saya persiapkan.

Penemu Mesin Foto Copy


Chester Flood Carison
Mesin foto copy (photocopy machine / photocopier) adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menduplikasikan dokumen dan gambar gambar visual secara cepat dan murah. Penggandaan (duplikasi) yang sempurna merupakan tujuan utama dari semua mesin foto copy, dan pada masa ini semua mesin memberikan yang terbaik untuk tugas yang satu ini, tetapi hal ini tidak berlaku seperti ini pada mulanya.

Terutama disaat awal awal penemuan mesin foto copy ini, hasil foto copy sangatlah rendah kualitas hasilnya, hasil foto copy tersebut sangat mungkin dibuang ke tong sampah di masa ini. Tetapi semuanya pastilah ada awal mulanya. Dan semuanya berawal dari seorang pria yang memiliki hasrat untuk sebuah ide baru. Sejarah mesin foto copy tidak akan ada tanpa keberadaan pria ini.

Sekias Tentang Sang Penemu & Penemuannya


Chester Flood Carison lahir di seattle, Washington pada tanggal 8 Februari 1906. Ayahnya adalah seorang pemangkas rambut. Pada usianya yang masih kecil, sang ayah memindahkan keluarganya ke San Bernardino, California. Carison mendapatkan gelar fisikanya dari California Institute of Technology pada tahun 1930 dan gelar sarjana hukum dari New York Law School pada tahun 1939.

Setelah mendapatkan gelar sarjana fisika, Carison pernah mengalami masalah besar, dimana ia pernah melayangkan surat lamaran ke 82 perusahaan, hanya mendapatkan 2 surat balasan atas surat lamarannya itu, namun tak satupun dari 2 perusahaan tersebut menerimanya untuk bekerja. Dan akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai seorang peneliti di perusahaan bernama Bell Laboratories di kota New York, dengan gaji hanya 35 US$ per minggu dan ini tidak berlangsung lama, karena Carison di PHK.

Setelah itu, ia bekerja sebagai pengacara hak patent yang juga tidak berlangsung lama, hingga akhirnya Carison berhasil menetap bekerja di sebuah perusahaan elektronik, PR Malorry yang terkenal dengan produk baterainya. Dan pada masa itulah ia menyelesaikan pendidikan hukumnya di malam hari seusai bekerja.

Walaupun Carison telah mendapatkan pekerjaan tetapnya tetapi hasilnya hanya mencukupi kebutuhan sehari hari saja dan belum lagi tambahan dengan statusnya yang baru menikah, Oleh karena itu Carison berfikir kalau saja ia bisa menelurkan suatu penemuan dan mempatentkannya, pastilah akan menyelesaikan kedua permasalahannya diatas. Carison berpikir ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk berbuat sesuatu untuk dunia dan juga untuk dirinya sendiri.

Kemudian ia memulai pnelitiannya, ide penelitiannya berawal dari masalah yang sering dihadapinya dalam bekerja, yakni Carison selalu kekurangan salinan karbon (carboon copies) untuk spesifikasi patennya. Pada masa itu hanya ada 2 cara untuk memperoleh jumlah salinan yang lebih banyak lagi, yaitu dengan cara di foto atau disalin/ di ketik ulang secara manual, namun ke dua cara tersebut membutuhkan biaya yang besar, waktu yang lam serta bila di ketik/ disalin ulang ada kemungkinan terjadi kesalahan pada saat proses penyalinan. Sebuah pemikiran muncul olehnya, bahwa perusahaan atau kantor akan sangat diuntungkan bila ada sebuah alat yang bisa melakukan proses duplikasi salinan yang dapat dikerjakan dalam waktu singkat, biaya rendah dan tampak sama seperti aslinya.

Carison kemudian menghabiskan waktu malamnya selama berbulan-bulan diperpustakaan untuk membaca dan mempelajari semua artikel yang berkaitan dengan proses pengambilan gambar. Dan Carison memutuskan untuk tidak melakukan penelitian pada ruang lingkup fotografis konvensional (dimana cahaya sebagai perantara perubahan kimia), Hal ini dikarenakan pertimbangan bahwa penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar. Belajar dari hasil penemuan dari seorang peneliti berkebangsaan Hungaria, Pail Selenyi, yang sedang meneliti tentang gambar elektrostatis. Yang juga mempelajari bahwa ketika cahaya menghantam sebuah bahan yang bersifat fotokonduktif, mengakibatkan sifat konduksi listrik pada bahan tersebut akan meningkat.

Untuk melanjutkan penelitiannya ini, Carison memutuskan untuk membuat sebuah laboratorium kecil dilantai dua sebuah bar, di ruangan inilah Elektrophotography ditemukan (yang kemudian dinamai dengan Xerography pada hak patentnya) dan mempekerjakan seorang ahli fisika muda tanpa gaji, yakni seorang pengungsi dari Jerman bernama Otto Komei.

Hasil Foto copy pertama
Pada Hari ditemukannya Xerography Tanggal 22 Oktober 1938, Otto telah mempersiapkan alat : seng yang dilapisi emulsi sulfur sebagai bahan fptp konduksi dan mereka menuliskan huruf huruf 10-22-38 ASTORIA dengan tinta india diatas plat kaca atau slide, untuk melihat apa yang mereka dapatkan dari pembuatan gambar yang bisa terlihat (visible image) dan kemudian mereka menutup tirai untuk membuat ruangan segelap mungkin. Carison menggosok dengan semangatnya permukaan plat kaca tersebut dengan saputangan agar terjadi penimbunan electrostatis diatas permukaan. Kemudian meletakkan Plat kaca tepat diatas sulfur, selanjutnya kedua kombinasi tersebut diletakkan dibawah lampu pijar yang sangat terang untuk mendapatkan cahaya kuat untuk beberapa saat.

Setelah itu kaca slide diangkat dan kemudian diatas permukaan plat sulfur ditaburi bubuk lycopodium. Permukaan ditiup dengan sekali tiupan lembut agar bubuk lycopodium terhembus dan yang tertinggal hanya suatu pembentukan yang hampir sempurna dari huruf-huruf yang tertera diatas plat kaca tersebut. Mereka memindahkan apa yang tertulis diatas permukaan seng tadi keatas kertas lilin dan dipanasi agar lilinnya meleleh sehingga pada akhirnya diatas kertas tercetak copy yang diinginkan.

Carison mengulangi percobaan ini berulangkali sehingga ia bisa memastikan penemuannya ini, sebelum mendaftarkan hak paten atas penemuannya ini.

Referensi :
The History of Photocopiers
The History of The Photocopiers
inventor - Chester F Carison
Penemu Mesin Fotocopy