Minggu, 01 Januari 2012

Penemu Mesin Foto Copy


Chester Flood Carison
Mesin foto copy (photocopy machine / photocopier) adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menduplikasikan dokumen dan gambar gambar visual secara cepat dan murah. Penggandaan (duplikasi) yang sempurna merupakan tujuan utama dari semua mesin foto copy, dan pada masa ini semua mesin memberikan yang terbaik untuk tugas yang satu ini, tetapi hal ini tidak berlaku seperti ini pada mulanya.

Terutama disaat awal awal penemuan mesin foto copy ini, hasil foto copy sangatlah rendah kualitas hasilnya, hasil foto copy tersebut sangat mungkin dibuang ke tong sampah di masa ini. Tetapi semuanya pastilah ada awal mulanya. Dan semuanya berawal dari seorang pria yang memiliki hasrat untuk sebuah ide baru. Sejarah mesin foto copy tidak akan ada tanpa keberadaan pria ini.

Sekias Tentang Sang Penemu & Penemuannya


Chester Flood Carison lahir di seattle, Washington pada tanggal 8 Februari 1906. Ayahnya adalah seorang pemangkas rambut. Pada usianya yang masih kecil, sang ayah memindahkan keluarganya ke San Bernardino, California. Carison mendapatkan gelar fisikanya dari California Institute of Technology pada tahun 1930 dan gelar sarjana hukum dari New York Law School pada tahun 1939.

Setelah mendapatkan gelar sarjana fisika, Carison pernah mengalami masalah besar, dimana ia pernah melayangkan surat lamaran ke 82 perusahaan, hanya mendapatkan 2 surat balasan atas surat lamarannya itu, namun tak satupun dari 2 perusahaan tersebut menerimanya untuk bekerja. Dan akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sebagai seorang peneliti di perusahaan bernama Bell Laboratories di kota New York, dengan gaji hanya 35 US$ per minggu dan ini tidak berlangsung lama, karena Carison di PHK.

Setelah itu, ia bekerja sebagai pengacara hak patent yang juga tidak berlangsung lama, hingga akhirnya Carison berhasil menetap bekerja di sebuah perusahaan elektronik, PR Malorry yang terkenal dengan produk baterainya. Dan pada masa itulah ia menyelesaikan pendidikan hukumnya di malam hari seusai bekerja.

Walaupun Carison telah mendapatkan pekerjaan tetapnya tetapi hasilnya hanya mencukupi kebutuhan sehari hari saja dan belum lagi tambahan dengan statusnya yang baru menikah, Oleh karena itu Carison berfikir kalau saja ia bisa menelurkan suatu penemuan dan mempatentkannya, pastilah akan menyelesaikan kedua permasalahannya diatas. Carison berpikir ini juga merupakan sebuah kesempatan untuk berbuat sesuatu untuk dunia dan juga untuk dirinya sendiri.

Kemudian ia memulai pnelitiannya, ide penelitiannya berawal dari masalah yang sering dihadapinya dalam bekerja, yakni Carison selalu kekurangan salinan karbon (carboon copies) untuk spesifikasi patennya. Pada masa itu hanya ada 2 cara untuk memperoleh jumlah salinan yang lebih banyak lagi, yaitu dengan cara di foto atau disalin/ di ketik ulang secara manual, namun ke dua cara tersebut membutuhkan biaya yang besar, waktu yang lam serta bila di ketik/ disalin ulang ada kemungkinan terjadi kesalahan pada saat proses penyalinan. Sebuah pemikiran muncul olehnya, bahwa perusahaan atau kantor akan sangat diuntungkan bila ada sebuah alat yang bisa melakukan proses duplikasi salinan yang dapat dikerjakan dalam waktu singkat, biaya rendah dan tampak sama seperti aslinya.

Carison kemudian menghabiskan waktu malamnya selama berbulan-bulan diperpustakaan untuk membaca dan mempelajari semua artikel yang berkaitan dengan proses pengambilan gambar. Dan Carison memutuskan untuk tidak melakukan penelitian pada ruang lingkup fotografis konvensional (dimana cahaya sebagai perantara perubahan kimia), Hal ini dikarenakan pertimbangan bahwa penelitian ini telah dilakukan oleh beberapa perusahaan besar. Belajar dari hasil penemuan dari seorang peneliti berkebangsaan Hungaria, Pail Selenyi, yang sedang meneliti tentang gambar elektrostatis. Yang juga mempelajari bahwa ketika cahaya menghantam sebuah bahan yang bersifat fotokonduktif, mengakibatkan sifat konduksi listrik pada bahan tersebut akan meningkat.

Untuk melanjutkan penelitiannya ini, Carison memutuskan untuk membuat sebuah laboratorium kecil dilantai dua sebuah bar, di ruangan inilah Elektrophotography ditemukan (yang kemudian dinamai dengan Xerography pada hak patentnya) dan mempekerjakan seorang ahli fisika muda tanpa gaji, yakni seorang pengungsi dari Jerman bernama Otto Komei.

Hasil Foto copy pertama
Pada Hari ditemukannya Xerography Tanggal 22 Oktober 1938, Otto telah mempersiapkan alat : seng yang dilapisi emulsi sulfur sebagai bahan fptp konduksi dan mereka menuliskan huruf huruf 10-22-38 ASTORIA dengan tinta india diatas plat kaca atau slide, untuk melihat apa yang mereka dapatkan dari pembuatan gambar yang bisa terlihat (visible image) dan kemudian mereka menutup tirai untuk membuat ruangan segelap mungkin. Carison menggosok dengan semangatnya permukaan plat kaca tersebut dengan saputangan agar terjadi penimbunan electrostatis diatas permukaan. Kemudian meletakkan Plat kaca tepat diatas sulfur, selanjutnya kedua kombinasi tersebut diletakkan dibawah lampu pijar yang sangat terang untuk mendapatkan cahaya kuat untuk beberapa saat.

Setelah itu kaca slide diangkat dan kemudian diatas permukaan plat sulfur ditaburi bubuk lycopodium. Permukaan ditiup dengan sekali tiupan lembut agar bubuk lycopodium terhembus dan yang tertinggal hanya suatu pembentukan yang hampir sempurna dari huruf-huruf yang tertera diatas plat kaca tersebut. Mereka memindahkan apa yang tertulis diatas permukaan seng tadi keatas kertas lilin dan dipanasi agar lilinnya meleleh sehingga pada akhirnya diatas kertas tercetak copy yang diinginkan.

Carison mengulangi percobaan ini berulangkali sehingga ia bisa memastikan penemuannya ini, sebelum mendaftarkan hak paten atas penemuannya ini.

Referensi :
The History of Photocopiers
The History of The Photocopiers
inventor - Chester F Carison
Penemu Mesin Fotocopy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar